Belajar adalah suatu proses internal yang
mencangkup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor-faktor lain
berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Morgan mengatakan suatu kegiatan
dikatakan belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri sebagai berikut: 1) belajar
adalah perubahan tingkah laku; 2) perubahan terjadi karena latihan dan
pengalaman, bukan karena pertumbuhan; 3) perubahan tersebut harus bersifat
permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama. Aktivitas guru untuk
menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal
disebut dengan kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses membuat orang belajar. Guru bertugas membantu orang belajar dengan cara
memanipulasi lingkungan sehingga siswa dapat belajar dengan mudah. Sementara
siswa harus aktif mencari informasi, memecahkan masalah, mengemukakan gagasan
dan berlatih agar mempunyai kemampuan baru yang bersifat permanen (Winastawan dan
Sunarto, 2010 : 1).
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam
keseluruhan proses pendidikan, kegiatan
belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan
proses pendidikan. Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai
pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.
Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di
tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan
maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri dan akan menjadi penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar (Faisal, 2013 : 5).
Menurut R. Gagne (dalam Ahmad Susanto, 2013 : 1-2),
belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan
dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi
terpadu dalam satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa,
serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Bagi Gagne,
belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga
menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau
keterampilan melalui instruksi.
Menurut Gagne (dalam Ahmad Susanto, 2013 : 1) dalam
teorinya yang disebut The domains of
learning, menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia
dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
1.
Keterampilan motoris (motor skill)
; adalah keterampilan yang diperlihatkan dari berbagai gerakan badan, misalnya
menulis, menendang bola, bertepuk tangan, berlari, dan loncat.
2.
Informasi verbal ; informasi ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan
otak atau intelegensi seseorang, misalnya sesorang dapat memahami sesuatu
dengan berbicara, menulis, menggambar, dan sebagainya yang berupa simbol yang
tampak (verbal).
3.
Kemampuan intelektual ; selain menggunakan simbol verbal,
manusia juga mampu melakukan interaksi dengan dunia luar melalui kemampuan
intelektualnya, misalnya mempu membedakan warna, bentuk, dan ukuran.
4.
Strategi kognitif ; gagne menyebutkan sebagai organisasi
keterampilan yang internal (internal
organized skill), yang sangat diperlukan untuk belajar mengingat dan
berpikir. Kemampuan kognitif ini lebih ditunjukan ke dunia luar, dan tidak
dapat dipelajari dengan sekali saja memerlukan perbaikan dan latihan
terus-menerus yang serius.
5.
Sikap (attitude)
; sikap merupakan faktor
penting dalam belajar; karena tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil
dengan baik. Sikap sesorang dalam belajar akan sangat mempengaruhi hasil yang
diperoleh dari belajar tersebut. Sikap akan sangat tergantung pada pendirian,
kepribadian, dan keyakinannya, tidak dapat dipelajari atau dipaksakan, tetapi
perlu kesadaran diri yang penuh.
Menurut E.R Hilgard (dalam Ahmad Susanto, 2013 :
2)., belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan.
Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku,
dan ini diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard menegaskan bahwa
belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui
latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya. sementara Hamalik menjelaskan
bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui
pengalaman (learning is defined as the modificator or strenghening of behavior
through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu
proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Hamalik
juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
mencakup perubahan dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif), dan keterampilan
(psikomotor). Perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar disebabkan oleh
pengalaman atau latihan.
[Teori Belajar dalam Skripsi Wirdana, 2016]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar